Back End Website adalah

                              Back end website

Daftar isi

1. pengertian back end

2. Sejarah back end

3. apa saja pekerjaan seorang back end

4. Framwork back end


1. pengertian back end

"Back End Website" adalah frasa dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti yang sama dengan "back-end website" dalam bahasa Inggris. Ini mengacu pada bagian dari sebuah situs web atau aplikasi web yang tidak terlihat oleh pengguna tetapi bertanggung jawab atas fungsi-fungsi penting yang membuat situs web tersebut berfungsi dengan benar. Bagian ini meliputi server, logika aplikasi, interaksi dengan database, keamanan, dan lainnya seperti yang dijelaskan sebelumnya dalam bahasa Inggris. Back end website merupakan komponen kunci dalam pengembangan situs web yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten dan fitur yang ditampilkan di front end atau tampilan depan situs web.


2. Sejarah back end

Sejarah back end dalam pengembangan web berkaitan erat dengan perkembangan teknologi komputer dan internet. Berikut adalah sejarah singkat perkembangan back end dalam pengembangan web:

A. 1990-an

 Pada awal tahun 1990-an, ketika web mulai berkembang, situs web sering kali terdiri dari halaman-halaman statis yang hanya berisi teks dan gambar sederhana. Server web awal hanya bertanggung jawab untuk mengirimkan file HTML statis kepada pengguna.

B. Akhir 1990-an

 Pada akhir 1990-an, pengembangan aplikasi web dinamis mulai berkembang. CGI (Common Gateway Interface) digunakan untuk menghasilkan konten dinamis, seperti formulir interaktif dan halaman yang diperbarui secara real-time.

C. Awal 2000-an

 Teknologi web semakin kompleks dengan munculnya bahasa pemrograman server-side seperti PHP, ASP (Active Server Pages), dan JSP (JavaServer Pages). Server-side scripting memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi web yang lebih dinamis dan interaktif.

D. Paruh Pertama 2000-an

 Penggunaan database dalam pengembangan web semakin umum. Server back end mulai berfungsi sebagai perantara antara basis data dan pengguna, memungkinkan aplikasi web untuk menyimpan dan mengambil data.

E. Akhir 2000-an hingga Sekarang

 Pada periode ini, teknologi back end semakin berkembang pesat. Framework web seperti Ruby on Rails, Django, dan Node.js mempermudah pengembangan aplikasi web. Penggunaan API (Application Programming Interface) semakin umum, memungkinkan berbagai aplikasi untuk berkomunikasi satu sama lain melalui back end.

F. Keamanan dan Skalabilitas

 Seiring dengan perkembangan teknologi, keamanan dan skalabilitas juga menjadi perhatian utama dalam pengembangan back end. Perlindungan terhadap serangan siber dan perencanaan untuk menghadapi lalu lintas web yang tinggi menjadi bagian penting dari pengembangan back end.

G. Komputasi Awan (Cloud Computing)

 Penggunaan layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure telah mengubah cara back end dihosting dan dielaborasi. Ini memberikan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih besar kepada pengembang web.

Seiring berjalannya waktu, back end website terus berkembang sejalan dengan teknologi dan kebutuhan bisnis. Pengembang back end terus mengikuti tren teknologi terbaru untuk memberikan pengalaman web yang lebih baik dan lebih aman bagi pengguna.


3. apa saja pekerjaan seorang back end

Seorang pengembang back-end (atau backend developer) memiliki berbagai tanggung jawab dalam pengembangan website atau aplikasi web. Berikut adalah beberapa pekerjaan umum yang dilakukan oleh seorang back-end developer:

A. Pengelolaan Server

 Back-end developer bertanggung jawab atas konfigurasi, pengelolaan, dan pemeliharaan server yang menjalankan aplikasi web. Mereka memastikan bahwa server beroperasi dengan baik, tersedia, dan aman.

B. Pengembangan Logika Aplikasi

 Back-end developer menulis kode yang mengendalikan logika aplikasi. Ini mencakup pemrosesan permintaan dari pengguna, melakukan operasi bisnis, dan menghasilkan data atau respons yang akan dikirimkan ke pengguna.

C. Interaksi dengan Database

 Mereka merancang dan mengelola struktur database, serta menulis kueri SQL untuk mengakses dan mengelola data dalam database. Ini mencakup penyimpanan data, pengambilan data, dan pembaruan data.

D. API (Application Programming Interface)

 Back-end developer seringkali membuat API yang memungkinkan aplikasi front-end, perangkat mobile, atau layanan lainnya untuk berkomunikasi dengan back end. Ini memungkinkan berbagi data dan fungsionalitas antara berbagai komponen.

E. Keamanan

 Mereka mengimplementasikan langkah-langkah keamanan untuk melindungi aplikasi dari serangan siber, seperti perlindungan terhadap SQL injection, serangan XSS, dan man-in-the-middle attacks. Mereka juga memastikan bahwa data sensitif aman.

F. Optimisasi Kinerja

 Back-end developer bertanggung jawab untuk memastikan aplikasi berjalan dengan cepat dan efisien. Ini melibatkan optimisasi kode, kueri database, dan penggunaan caching.

G. Manajemen Sesi

Dalam aplikasi yang memerlukan login pengguna, back-end developer mengelola sesi pengguna dan mengimplementasikan mekanisme autentikasi dan otorisasi.

H. Dukungan dan Pemeliharaan

 Setelah aplikasi diluncurkan, back-end developer biasanya harus memberikan dukungan dan pemeliharaan untuk memantau performa, mengatasi masalah, dan melakukan pembaruan perangkat lunak.

I. Kolaborasi

 Mereka bekerja sama dengan tim front-end developers, desainer, dan pengembang lainnya untuk memastikan semua komponen aplikasi berfungsi dengan baik bersama-sama.

J. Dokumentasi

 Back-end developer juga menulis dokumentasi yang jelas untuk aplikasi mereka, yang membantu pengembang lain atau tim dukungan memahami bagaimana aplikasi bekerja.

L. Skalabilitas

 Mereka merencanakan dan mengimplementasikan strategi skalabilitas agar aplikasi dapat menangani peningkatan lalu lintas tanpa masalah.

Pekerjaan seorang back-end developer dapat sangat beragam tergantung pada ukuran dan kompleksitas proyek. Mereka juga harus terus memperbarui pengetahuan mereka dengan teknologi dan praktik pengembangan terbaru.


4. Framwork back end

Framework back-end adalah kerangka kerja perangkat lunak yang menyediakan struktur, komponen, dan alat untuk mempermudah pengembangan aplikasi web di sisi server atau back end. Penggunaan framework ini membantu pengembang menghemat waktu, mengurangi kesalahan, dan mengikuti praktik terbaik dalam pengembangan perangkat lunak. Berikut beberapa contoh framework back-end yang populer:

A. Express.js

 Express.js adalah framework back-end yang sangat populer untuk Node.js. Ini sangat ringan dan fleksibel, memungkinkan pengembang untuk dengan cepat membuat aplikasi web dengan JavaScript di sisi server.

B. Ruby on Rails

 Juga dikenal sebagai Rails, ini adalah framework back-end yang kuat dan produktif untuk bahasa pemrograman Ruby. Rails sangat mengikuti konsep-konsep konvensi daripada konfigurasi, yang membuat pengembangan lebih cepat.

C. Django

 Django adalah framework back-end yang dibangun dengan bahasa pemrograman Python. Ini sangat kuat dan menyediakan banyak alat untuk mengelola tugas-tugas umum dalam pengembangan web.

D. Laravel

 Laravel adalah framework back-end yang populer untuk PHP. Ini menyediakan berbagai fitur canggih, termasuk routing, autentikasi, dan manajemen basis data.

E. Spring Framework

 Spring adalah framework back-end yang digunakan untuk pengembangan aplikasi berbasis Java. Ini memiliki banyak modul yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk Spring Boot untuk pengembangan web.

F. ASP.NET

ASP.NET adalah kerangka kerja back-end yang dikembangkan oleh Microsoft untuk pengembangan aplikasi web berbasis .NET. Ada beberapa varian, termasuk ASP.NET Core yang lebih ringan dan cross-platform.

 G. Flask

 Flask adalah kerangka kerja back-end yang ringan untuk Python. Ini ideal untuk aplikasi web kecil hingga menengah yang membutuhkan fleksibilitas dalam pengembangan.

H.  Phoenix

 Phoenix adalah framework back-end untuk bahasa pemrograman Elixir. Ini dirancang untuk aplikasi web real-time dan sangat cepat.

I. Play Framework

 Play adalah framework back-end untuk bahasa Scala dan Java yang dirancang untuk pengembangan aplikasi web yang bersifat responsif dan mudah dikelola.

J. Symfony

 Symfony adalah kerangka kerja PHP yang kuat yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi web kompleks dan besar.

K. Yii

 Yii adalah kerangka kerja PHP yang efisien dan dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi web modern.

Setiap framework memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan pilihan tergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan, kebutuhan proyek, dan preferensi pengembang. Framework membantu mengorganisasi kode, menyederhanakan tugas umum, dan mempercepat pengembangan aplikasi web.








Tunggu apa lagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi Anda bersama www.wansolution.co.id



KONSULTASI GRATIS

0857-7612-5559 CS 1

0858-9165-8512 CS 2

0882-9037-8482 CS 3



Alamat Kantor

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengembangkan Aplikasi Berbasis Cloud untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Anda

Cara Mengoptimalkan Konversi di Website

Apa itu Sosial Media Instagram